Apa Itu Sepak Bola Gajah: Asal Usul, Sejarah & Tujuannya

Sepak Bola Gajah

OLAHRAGATIMES.COM – Pasti kamu masih mengingat pertandingan antara PSIS Semarang dan PSS Sleman, dua tim dari Pulau Jawa. Pertandingan tersebut berlangsung pada tanggal 26 Oktober 2016 di Stadion Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), dan sayangnya telah mencoreng reputasi sepak bola Indonesia.

Sepak bola gajah, sebuah julukan unik untuk suatu pertandingan dalam dunia sepak bola. Dalam pertandingan biasa, kedua tim akan saling berusaha untuk memenangkan pertandingan, namun hal ini berbeda dalam sepak bola gajah.

Pertandingan sepak bola yang seharusnya indah dapat berubah menjadi sangat membosankan bahkan cenderung tidak disukai. Alasannya adalah kedua tim tidak berusaha untuk memenangkan pertandingan, bahkan mereka sengaja berupaya agar tim mereka kalah.

Untuk lebih memahaminya, Olahraga Times akan membahas mengenai sepak bola gajah. Jadi, ayo baca sampai selesai.

Apa Itu Sepak Bola Gajah

Sepak bola gajah sebenarnya hanya merupakan istilah untuk tim sepak bola yang bermain tidak fair dalam sebuah pertandingan. Tim yang terlibat dalam sepak bola gajah sengaja berupaya agar tim mereka kalah.

Hal ini jelas bertentangan dengan semangat sepak bola yang selalu menghadirkan permainan menarik yang memukau penonton.

Sepak bola gajah biasanya terjadi ketika salah satu atau bahkan kedua tim tidak tertarik untuk meraih kemenangan, mungkin karena takut menghadapi tim yang kuat.

Sepak bola gajah sendiri merujuk pada pertandingan sepak bola di mana salah satu atau bahkan kedua tim yang berhadapan sengaja tidak berusaha meraih kemenangan, bahkan ada yang sampai sengaja mencetak gol ke gawang mereka sendiri.

Meskipun belum ada bukti pasti tentang asal-usul istilah sepak bola gajah ini, yang jelas istilah ini telah merusak keindahan seni dalam pertandingan sepak bola.

Pasti kamu masih ingat pertandingan antara Persebaya Surabaya melawan Persipura Jayapura yang dihelat di Stadion 10 November pada tanggal 21 Februari 1988. Pertandingan ini menjadi momen awal terkenalnya istilah sepak bola gajah di Indonesia.

Pada saat itu, tim Persebaya yang dikenal sebagai Bajul Ijo dengan mudah dikalahkan oleh Persipura dengan skor 12-0. Persipura harus mencetak gol dengan selisih yang lebih besar dari PSM Makassar untuk berpeluang lolos ke babak enam besar kompetisi perserikatan. PSM Makassar sebelumnya berhasil menang 6-0 atas Perseman Manokwari.

Setelah pertandingan itu, istilah sepak bola gajah mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia.


Baca Juga: 15 Pemain dengan Cedera Terparah


Asal Usul Sepak Bola Gajah

Darimana sebenarnya asal mula sepak bola gajah ini? Jika kita melihat ke belakang, mungkin pertandingan antara Timnas Argentina melawan Timnas Peru adalah titik awal dari fenomena sepak bola gajah ini.

Pertandingan tersebut menuntut Tim Tango untuk memenangkan pertandingan dengan selisih gol empat dari Brasil, sehingga Tim Nasional Peru membiarkan enam gol masuk ke gawang Ramon Quiroga yang pada saat itu menjadi penjaga gawang Timnas Peru.

Setelah ditelusuri, ternyata kedua tim tersebut telah sepakat secara diam-diam untuk melakukan perjanjian. Argentina memberikan 50 juta dolar AS kepada Peru, yang membuat Timnas Peru rela mengizinkan gol-gol dari Mario Kempes dan rekan-rekannya.

Di dalam konteks sepak bola Indonesia sendiri, sepak bola gajah menjadi terkenal setelah pertandingan antara Persebaya melawan Persipura yang berakhir dengan skor 12-0.

Namun, ada juga pendapat yang berspekulasi bahwa pertandingan antara Persib Bandung melawan Perseman Manokwari merupakan awal dari sepak bola gajah di Indonesia. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 6-0 dan mengantarkan kedua tim ke final kompetisi perserikatan, di mana Persib Bandung akhirnya menjadi juara setelah mengalahkan Perseman Manokwari dengan skor 1-0 di final.


Baca Juga: 10 Kerusuhan Paling Brutal dalam Dunia Sepak Bola


Tujuan Sepak Bola Gajah

Tujuan Sepak Bola Gajah

Tentunya kita semua masih mengingat tragedi yang terjadi pada Piala Tiger 1998, di mana Tim Nasional kita terlibat dalam pertandingan sepak bola yang memalukan bangsa ini. Ironisnya, Indonesia seharusnya mampu mengalahkan Thailand, namun malah tampil buruk dan kalah demi menghindari pertandingan melawan Vietnam yang menjadi tuan rumah di babak semifinal.

Ternyata, Thailand juga tidak berminat bertemu dengan Vietnam yang diduga memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah. Akibatnya, baik Indonesia maupun Thailand menampilkan pertandingan yang bertentangan dengan semangat sportivitas dalam sepak bola.

Sebenarnya, apa tujuan dari sepak bola gajah? Ada dua kemungkinan tujuan di balik sepak bola gajah ini. Pertama, bisa jadi para pemain di lapangan sudah terancam oleh mafia sepak bola. Atau bisa juga sepak bola gajah dilakukan karena sebuah tim tidak ingin berhadapan dengan tim kuat yang menunggu di babak selanjutnya.

Berikut ini adalah video cuplikan pertandingan sepak bola gajah antara Tim Nasional Indonesia dan Tim Nasional Thailand, yang berlangsung di Stadion Thong Nat, Vietnam.

Deretan Kasus Sepak Bola Gajah di Indonesia

Dari awal dikenalnya sepak bola gajah hingga saat ini, terjadi banyak kasus, baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu kasus terbaru terjadi pada pertandingan antara PSMP Mojokerto Putra melawan Aceh United pada Liga 2 Indonesia tahun 2018.

Berikut adalah beberapa pertandingan yang disinyalir menyajikan sepak bola gajah.

#1. Timnas Indonesia vs Timnas Thailand

Pertandingan penyisihan grup A Piala Tiger antara Indonesia dan Thailand di Stadion Thong Nat, Vietnam, disinyalir sebagai pertandingan sepak bola gajah. Indonesia dan Thailand menghindari Vietnam yang sudah menjadi runner-up grup B. Pelatih Tim Nasional Indonesia, Rusdy Bahalwan, menginstruksikan timnya untuk kalah melawan Thailand.

Meskipun Tim Nasional Indonesia saat itu berada di peringkat terbaiknya, yaitu posisi 76 dunia, mereka kalah dengan skor 3-2 dari Thailand. Gol Mursyid Efendi yang sengaja menendang bola ke gawang Kurnia Sandy membuatnya dijatuhi sanksi seumur hidup oleh FIFA. PSSI juga didenda sebesar 40 ribu dolar AS.

Gol tersebut mencoreng nama baik Indonesia yang saat itu berada di peringkat 76, posisi terbaik yang pernah dicapai oleh Timnas Indonesia.

Banyak rakyat Indonesia yang marah dan kecewa atas permainan Timnas saat melawan Thailand. Publik tanah air bukan hanya mencaci para pemain, tetapi juga PSSI yang terkena dampak dari pertandingan yang kotor tersebut.

#2. Persebaya vs Persipura

Pertandingan dengan skor telak 12-0 untuk kemenangan Persipura melawan Persebaya menjadi awal dikenalnya sepak bola gajah di Indonesia. Pertandingan ini berlangsung di Gelora 10 Nopember, Surabaya.

Tiga hari sebelum pertandingan, para pemain Persebaya dikumpulkan di Hotel Majapahit. Pak Agil H Ali, manajer Persebaya saat itu, menjadi otak intelektual di balik pertandingan memalukan ini. Pak Agil mengatakan kepada para pemain bahwa untuk menyelamatkan NKRI, Persebaya harus kalah dari Persipura agar rakyat Irian Jaya tidak larut dalam kesedihan setelah degradasi Perseman Manokwari dari Kompetisi Perserikatan.

Akhirnya, Persebaya mengalah 12-0 dari Persipura, dan Persipura lolos ke babak enam besar Liga Perserikatan.

Saat skor 8-0, Mettu Duaramuri, pemain Persipura, mendatangi kapten Persebaya, Muharram, dan menyatakan bahwa golnya masih kurang. Setelah diskusi, disepakati bahwa dibutuhkan empat gol lagi.

Penjaga gawang Persebaya, Usnadi, terbang ke atas meskipun bola hanya menggeleser di tanah. Pertandingan ini sudah diatur sebelumnya, di mana Zainal Suripto harus menjegal pemain Persipura di kotak penalti dan akhirnya Zainal mendapatkan kartu merah.

Pertandingan antara Persebaya dan Persipura sangat disayangkan karena mencoreng nama baik Liga Perserikatan pada tahun tersebut. Pertandingan ini juga menjadi awal dikenalnya sepak bola gajah di Indonesia. Belum diketahui siapa dalang di balik pertandingan ini, tetapi yang pasti pertandingan ini diatur oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

#3. PSIS Semarang vs PSS Sleman

Pertandingan ini mencoreng nama baik sepak bola Indonesia. Terjadi pada lanjutan Grup N Babak delapan besar Divisi Utama 2014, di mana PSIS Semarang melawan PSS Sleman dengan skor 3-2 untuk kemenangan PSS Sleman.

Namun, ada yang aneh dalam pertandingan ini. Kelima gol tersebut adalah hasil gol bunuh diri oleh kedua tim. Baik PSIS maupun PSS menghindari pertandingan melawan Borneo FC, yang menjadi runner-up di grup P.

Pertandingan ini terlihat ganjal karena kedua tim sama-sama tidak menyerang dan hanya melakukan umpan-umpan pendek hingga akhirnya PSS Sleman melakukan bunuh diri terlebih dahulu.

Sangat disayangkan, masyarakat Indonesia yang mungkin sudah lupa dengan pertandingan sepak bola gajah di Piala Tiger harus menghadapinya kembali dalam pertandingan ini.

Akhirnya, PSIS dan PSS didiskualifikasi. PSGC Ciamis dan Persiwa Wamena menjadi untung dan lolos ke semifinal. Komisi Disiplin PSSI menghukum 50 orang, terdiri dari 24 orang dari PSIS Semarang dan 26 orang dari PSS Sleman.

Sayangnya, hukuman dari Komisi Disiplin PSSI hanya memberatkan para pemain, sedangkan manajer dari kedua tim lepas dari hukuman. Padahal, menurut salah satu pemain, mereka hanyalah korban yang diinstruksikan untuk kalah oleh tim lawan.

Hingga saat ini, masih belum diketahui siapa dalang di balik sepak bola gajah yang ditampilkan oleh PSIS Semarang dan PSS Sleman. Kasus ini terungkap karena beberapa pemain PSS Sleman mengungkapkannya karena merasa tidak adil mendapatkan hukuman.

#4. PSMP Mojokerto Putra vs Aceh United

Pertandingan sepak bola gajah terjadi beberapa tahun yang lalu antara PSMP Mojokerto Putra dan Aceh United dalam babak 8 besar Liga 2 tahun 2018.

Mafia sepak bola menjadi dalang di pertandingan ini. PSMP hanya butuh hasil imbang untuk lolos ke semifinal, tetapi tumbang oleh Aceh United.

Meskipun PSMP Mojokerto memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan setelah tertinggal 3-2, Krisna Adi yang menjadi algojo penalti terlihat sengaja tidak mengarahkan bola ke gawang Aceh United.

Hingga akhir pertandingan, skor tetap 3-2 untuk kemenangan Aceh United. Kalteng Putra menjadi semifinalis Liga 2 2018, meskipun kalah 3-1 dari Semen Padang.

Krisna Adi mendapatkan hukuman larangan berurusan dengan sepak bola seumur hidup. Menurut Krisna, dia menjadi korban para mafia sepak bola yang memberinya instruksi untuk tidak mencetak gol melalui tendangan penalti tersebut.


Baca Juga: Ukuran Lapangan Sepak Bola Standar FIFA


Akhir Kata

Hingga saat ini, perilaku curang dan tidak sportif masih merajalela dalam dunia sepak bola, baik di dalam maupun di luar negeri. Motivasi utama para pelaku kecurangan ini adalah uang, yang membuat mereka rela menggunakan segala cara bahkan dengan mengorbankan orang lain.

Kita berharap agar FIFA sebagai induk organisasi sepak bola dunia dan PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia dapat mengidentifikasi dan mengatasi para pelaku kecurangan ini. Harapan kita adalah agar mereka dapat memberikan solusi dan perlindungan terbaik bagi para pemain sepak bola. Tujuannya adalah menciptakan kembali suasana pertandingan sepak bola yang indah dan sportif.

Demikianlah penjelasan kami mengenai sepak bola gajah. Pelajaran yang dapat kita ambil dari sini adalah bahwa kita harus menghadapi segala hal yang kita inginkan dan tidak menyerah sebelum mencobanya. Jangan pernah melakukan kecurangan untuk menghindari sesuatu. Tetaplah menjunjung tinggi sportivitas. Salam Olahraga!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *