OLAHRAGATIMES.COM – Pencak Silat, seni bela diri tradisional Indonesia, telah melahirkan berbagai perguruan silat yang tersebar di seluruh negeri.
Beberapa di antaranya telah ada selama bertahun-tahun dan memiliki sejarah yang panjang.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 perguruan silat tertua di Indonesia yang telah menjadi penjaga warisan seni bela diri yang kaya.
Daftar Isi
Pengertian Perguruan Silat
Perguruan Silat merupakan sebuah lembaga atau komunitas yang mengajarkan seni bela diri khas Indonesia, yang dikenal sebagai Pencak Silat.
Seni bela diri ini tidak hanya mengajarkan teknik pertahanan diri, tetapi juga menggabungkan unsur spiritualitas dan kebatinan. Setiap perguruan silat memiliki ciri khasnya sendiri dalam pengajaran dan filosofi.
Mengapa Anda Harus Mengenal Perguruan Silat Tertua di Indonesia?
Mengetahui sejarah dan peran Perguruan Silat Tertua di Indonesia adalah langkah penting dalam memahami budaya dan identitas Indonesia. Silat bukan hanya seni bela diri, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai dan warisan budaya yang kaya. Mengenal perguruan ini akan memberikan Anda wawasan yang lebih dalam tentang sejarah Indonesia.
Perguruan Silat Tertua di Indonesia adalah suatu harta nasional yang harus dijaga dan dilestarikan. Dengan menjaga dan memahami nilai-nilai dan sejarahnya, kita ikut berkontribusi dalam pelestarian warisan budaya Indonesia yang berharga ini.
Mengintip 5 Perguruan Silat Tertua di Indonesia
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lima perguruan silat tertua di Indonesia:
#1. Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)
Persaudaraan Setia Hati Terate, atau lebih dikenal sebagai PSHT, adalah salah satu perguruan pencak silat terkemuka di Indonesia. Didirikan pada tahun 1903 oleh Ki Ngabehi Soeromihardjo atau Eyang Suro, perguruan ini awalnya dikenal dengan nama Gendilo Tjipto sebelum kemudian berganti nama menjadi Persaudaraan Setia Hati pada tahun 1917.
Makna dari nama PSHT sangat mendalam; “Setia Hati” mengandung arti kesatuan tunggal dalam hati dan pikiran manusia yang berorientasi kepada Tuhan, sementara “Terate” diartikan sebagai keindahan dan keagungan bunga yang tetap hidup dalam berbagai situasi dan kondisi.
Selain bela diri, PSHT juga mengajarkan ajaran spiritual, seperti ilmu kebatinan dan spiritualitas, menjadikannya sebuah perguruan yang menggabungkan fisik, mental, dan rohani.
#2. Perisai Diri
Perguruan pencak silat “Perisai Diri” adalah salah satu perguruan tertua di Indonesia. Didirikan pada tanggal 2 Juli 1955 oleh RM Soebandiman Dirdjoatmodjo, seorang putra bangsawan Keraton Paku Alam, di Surabaya.
Sebelum mendirikan Perisai Diri, RM Soebandiman Dirdjoatmodjo diminta oleh pamannya, Ki Hajar Dewantara, untuk mengajar ilmu bela diri di lingkungan Perguruan Taman Siswa.
Perguruan Perisai Diri juga menggabungkan unsur-unsur aliran Cina, termasuk aliran Shaolin atau Siauw Liem, dalam ajarannya, menciptakan gaya yang unik dan efektif dalam seni bela diri.
#3. Pagar Nusa
Pagar Nusa adalah salah satu perguruan pencak silat yang berasal dari pesantren Nahdlatul Ulama (NU). “Pagar Nusa” merupakan singkatan dari “Pagar NU dan Bangsa.” Pada tahun 1986, Pagar Nusa menjadi wadah perkumpulan pencak silat di bawah naungan NU.
Pagar Nusa terbagi menjadi beberapa bagian, termasuk Pagar Nusa Gasmi, Pagar Nusa Batara Perkasa, dan Pagar Nusa Satria Perkasa Sejati (Saperti), serta masih banyak lagi.
Pagar Nusa berkomitmen untuk mempromosikan seni bela diri sebagai sarana untuk memperkuat persatuan dan budaya Indonesia.
#4. Merpati Putih
Pencak Silat Merpati Putih adalah salah satu perguruan yang cukup diminati di Indonesia. Aliran ini awalnya diajarkan secara khusus untuk Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
“Merpati Putih” merupakan singkatan dari “mersudi patitising tindak pusakane titising hening,” yang mengartikan “mencari kebenaran dengan ketenangan.” Merpati Putih didirikan pada 2 April 1963 di
Perguruan ini memiliki motto yang berbunyi, “Sumbangsihku tak berharga, namun keikhlasanku nyata,” menekankan pentingnya keikhlasan dalam perjalanan pencarian kebenaran.
#5. Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Muhammadiyah, organisasi masyarakat Islam di Indonesia, juga memiliki perguruan pencak silat bernama Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Bela diri ini sudah ada sejak 31 Juli 1963 di Kauman Yogyakarta.
Perguruan ini ditujukan bagi anggota Muhammadiyah yang ingin mempelajari seni bela diri dengan sungguh-sungguh.
Selain mengajarkan teknik bela diri, Tapak Suci Putera Muhammadiyah juga memfokuskan pada penguatan akidah, akhlak, ketahanan mental, dan kepemimpinan. Proses belajar di sini mencakup aspek fisik, mental, dan spiritual.
Perguruan silat tertua di Indonesia tidak hanya memperkaya warisan budaya, tetapi juga membantu mengembangkan keterampilan fisik, mental, dan spiritual para anggotanya. Mereka adalah penjaga kekayaan budaya Indonesia dan melanjutkan tradisi seni bela diri yang membanggakan.
Filosofi Perguruan Silat Tertua di Indonesia
Salah satu hal yang membuat Perguruan Silat Tertua di Indonesia istimewa adalah filosofinya. Perguruan ini tidak hanya mengajarkan teknik-teknik bela diri, tetapi juga nilai-nilai budaya dan moral yang menjadi dasar dari silat Indonesia.
Perguruan ini mengajarkan tentang disiplin, pengendalian diri, dan rasa hormat terhadap lawan. Hal ini tidak hanya berguna dalam pertarungan fisik, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Pencak Silat
Manfaat Mengikuti Perguruan Silat
Mengikuti perguruan silat tidak hanya memberikan keterampilan bela diri, tetapi juga membawa manfaat lainnya. Ini termasuk:
- Pertahanan Diri: Memahami teknik-teknik bela diri yang efektif untuk melindungi diri sendiri.
- Kesehatan dan Kebugaran: Melatih fisik dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
- Pengembangan Mental: Meningkatkan ketahanan mental, disiplin, dan rasa tanggung jawab.
- Kesatuan dan Persaudaraan: Membangun hubungan dengan sesama praktisi dan merasakan persaudaraan.
Baca Juga: 8 Perguruan Silat Terbesar di Indonesia
Peran Perguruan Silat Tertua di Indonesia dalam Perkembangan Silat Nasional
Perguruan Silat Tertua di Indonesia telah berperan penting dalam perkembangan silat di Indonesia. Mereka aktif dalam menyelenggarakan turnamen, lokakarya, dan pameran seni bela diri untuk mempromosikan dan melestarikan seni silat.
Selain itu, mereka juga memiliki peran dalam membantu membangun berbagai perguruan silat lainnya di seluruh Indonesia.
Baca Juga: 11 Teknik Dasar Pencak Silat untuk Pemula
Akhir Kata
Perguruan silat tertua di Indonesia menggabungkan tradisi dan nilai-nilai yang kaya dengan seni bela diri. Melalui perguruan ini, para anggota tidak hanya mengasah kemampuan fisik, tetapi juga tentang pengembangan pribadi, persaudaraan, dan menjaga warisan budaya yang berharga.
Dengan sejarah yang panjang dan beragamnya perguruan silat yang ada, seni bela diri ini akan terus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya Indonesia.
Bagi mereka yang tertarik dalam seni bela diri dan warisan budaya Indonesia, bergabung dengan salah satu perguruan silat ini adalah langkah yang tepat.