Lempar Lembing: Pengertian, Teknik Dasar & Peraturannya

Lempar Lembing

OLAHRAGATIMES.COM – Lempar lembing adalah olahraga yang menggabungkan kekuatan fisik, keahlian teknis, dan strategi untuk mencapai prestasi tertinggi.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dunia lempar lembing, menguraikan pengertian, sejarah, teknik dasar, dan segala hal yang perlu diketahui tentang olahraga ini.

Pengertian Lempar Lembing

Pengertian Lempar Lembing

Lempar lembing merupakan cabang olahraga atletik yang melibatkan penggunaan tongkat berujung runcing untuk melempar sejauh mungkin. Ini termasuk dalam kategori cabang atletik lempar.

Nama “lempar lembing” berasal dari dua kata, yaitu “lempar” yang berarti melempar sejauh mungkin, dan “lembing” yang merujuk pada tongkat berujung runcing.

Tujuan utama dari olahraga ini adalah untuk mencapai jarak lemparan yang maksimal dan mendarat dengan presisi.

Untuk mencapai lemparan yang optimal, atlet perlu menggabungkan kekuatan otot pada tangan, kaki, dan pinggul, sambil memperhatikan aspek kecepatan, teknik, dan kekuatan.

Sejarah Lempar Lembing

Sejarah Lempar Lembing

Menurut informasi dari situs World Athletics, lembar lembing telah melalui evolusi yang mengesankan. Awalnya digunakan sebagai alat sehari-hari untuk berburu dan dalam peperangan, olahraga ini kemudian berkembang menjadi salah satu yang paling bergengsi di bawah bendera Olimpiade.

Keberadaan lembar lembing pertama kali tercatat di Yunani selama Olimpiade Kuno, tepatnya pada tahun 708 SM. Pada masa itu, lembar lembing menjadi bagian integral dari suatu kompetisi kuno yang disebut pentathlon, bersanding dengan lari, lempar cakram, lompat jauh, dan gulat.

Lembing yang digunakan pada saat itu dibuat secara tradisional dari kayu zaitun, menciptakan ikatan sejarah yang erat dengan warisan kuno olahraga ini.

Tujuan Lempar Lembing

Tidak hanya sebagai bentuk seni atletik, lempar lembing juga memiliki tujuan tertentu. Dalam kompetisi, atlet berlomba untuk mencapai jarak terjauh atau sasaran yang ditentukan dengan menggunakan lembing.

Tujuan ini menciptakan tantangan yang menarik dan membutuhkan kombinasi strategi dan kekuatan fisik.

Cara Memegang Lempar Lembing

Cara Memegang Lempar Lembing

Pegangan dalam lempar lembing memiliki peran krusial dalam menentukan keberhasilan atlet mencapai jarak lemparan maksimal.

Lembing harus ditempatkan dengan presisi, sejalan dengan area lemparan, dan terletak sepanjang telapak tangan tanpa melintang.

Terdapat beberapa gaya yang dapat digunakan atlet untuk memegang lembing, masing-masing memberikan pengaruh pada hasil lemparan.

#1. Gaya Fork atau V Grip

Salah satu teknik populer dalam memegang lembing adalah gaya fork atau V grip. Atlet menempatkan lembing di antara jari telunjuk dan jari tengah, membentuk pola huruf “V”.

Meskipun lembing tidak sepenuhnya berada di telapak tangan, posisinya dekat pangkal ibu jari. Jari manis dan kelingking saling berdekatan, mengarah ke atas. Teknik ini dianggap relatif mudah dilakukan, sering menjadi pilihan atlet pemula dalam memasuki dunia lempar lembing.

#2. Gaya Finnish Grip

Gaya Finnish grip melibatkan meletakkan jari tengah dan ibu jari melingkar di sekitar lembing, dengan jari manis dan kelingking berdekatan. Jari telunjuk berada pada bagian bawah, sejajar dengan lembing.

Meskipun jarak antara jari tengah dan jari manis sedikit renggang, lembing tidak sepenuhnya menyentuh telapak tangan. Teknik ini menantang dan memerlukan keahlian yang lebih tinggi, namun bisa memberikan kontrol yang lebih baik terhadap lembing.

#3. Gaya American Grip

Cara memegang lembing dengan gaya American grip melibatkan penempatan jari tengah, manis, dan kelingking secara berdekatan, sementara ibu jari berada paralel untuk menggenggam lembing. Jari telunjuk ditempatkan berdekatan dengan tiga jari lainnya, sedikit ditekuk.

Meskipun teknik ini umum dilakukan oleh atlet lempar lembing, perlu diingat bahwa risiko cedera mungkin lebih besar dibandingkan dengan gaya fork dan Finnish grip.

Teknik Dasar Lempar Lembing

Teknik Dasar Lempar Lembing

#1. Teknik Memegang Lembing

Teknik memegang lembing menjadi kunci dalam melempar dengan efektif. Ada tiga gaya memegang lembing yang dapat dikuasai:

  • Gaya Amerika (American Grip): Paling umum digunakan dengan meletakkan lembing di antara ibu jari dan telunjuk, sementara jari lain dan telapak tangan digunakan untuk menggenggam.
  • Gaya Finlandia (Finnish Grip): Mirip dengan gaya Amerika, namun dengan meletakkan ibu jari dan jari tengah pada tali, sementara jari telunjuk lurus untuk menggenggam lembing.
  • Gaya Penjepit (V-grip): Juga dikenal sebagai gaya yang menjepit lembing di antara jari tengah dan telunjuk, mencegah cedera siku saat melempar.

#2. Teknik Lari

Setelah memilih gaya membawa lembing, teknik lari juga penting. Langkah-langkahnya termasuk:

  • Mulai dengan berlari, lembing di atas kepala, dan lengan ditekuk ke depan, sambil menjaga telapak tangan menghadap ke atas.
  • Gunakan langkah silang atau cross steps, dengan putaran bahu ke arah kanan dan lengan kanan ke belakang. Pilihan lain termasuk langkah silang belakang, langkah silang, dan jingkat.
  • Tetap fokus ke depan, langkah kanan turun, ambil langkah silang, dan terus bergerak maju.

#3. Teknik Membawa Lembing

Setelah memahami teknik membawa lembing, langkah-langkahnya adalah:

  • Pegang lembing di atas bahu dengan siku menghadap ke depan, arahkan ujung lembing ke depan dengan kemiringan sekitar 40 derajat.
  • Pinggul tetap tegak, lari dengan langkah yang telah ditentukan, pastikan posisi lembing tetap stabil.
  • Pada langkah terakhir, putar kaki yang berlawanan, arahkan pinggul ke target, dan siapkan diri untuk lempar.

#4. Teknik Melempar Lembing

Dalam melempar lembing, langkah-langkahnya mencakup:

  • Mulai dengan meluruskan lengan dan membungkukkan badan ke belakang, dengan fokus pada target.
  • Gunakan kaki depan sebagai tumpuan, pindahkan berat badan ke depan, dan dorong lengan yang memegang lembing ke atas dan ke depan.
  • Secara bersamaan, dorong kaki satunya untuk mendapatkan dorongan tambahan, lempar lembing sekuat tenaga, dan pertahankan keseimbangan tubuh.

Lapangan Lempar Lembing

Lapangan Lempar Lembing

Ukuran lapangan dalam olahraga lempar lembing telah ditentukan secara internasional sesuai dengan standar IAAF/PASI.

Berikut adalah penjelasannya:

Lintasan Awal:

  • Dibatasi oleh garis sepanjang 5 cm dan terpisah sejauh 4 meter.
  • Panjang lintasan minimal adalah 30 meter, dengan panjang maksimal mencapai 36,5 meter.

Lengkung Lemparan:

  • Dibuat dari kayu atau logam dengan lebar 7 cm.
  • Lengkungan ini dicat berwarna putih, datar dengan tanah, dan membentuk busur dari lingkaran dengan jari-jari 8 meter.

Sudut Lemparan:

  • Sudut lemparan dibentuk dengan sudut sekitar 29-30 derajat.
  • Sudut ini terbentuk dari dua garis yang dihasilkan dari titik pusat lengkung lemparan, memotong kedua ujung lengkung lemparan, dengan tebal garis sektor mencapai 5 cm.

Lebar Awalan:

  • Lebar awalan adalah 4 meter.

Panjang Awalan:

  • Panjang awalan mencapai 40 meter.

Busur (BC):

  • Merupakan busur dengan jari-jari AB=AC sepanjang 8 meter.

Lebar Garis Lurus:

  • Sisi kanan dan kiri lintasan memiliki lebar 1,5 meter.

Lebar Garis Lempar:

  • Lebar garis lempar adalah 7 meter.

Sudut Lemparan:

  • Sudut lemparan diatur pada 30 derajat.

Peraturan Lempar Lembing

Berikut adalah beberapa aturan yang terkait dengan perlombaan lempar lembing:

  1. Pegangan dan Posisi Lembing: Lembing harus selalu dipegang pada bagian grip, dan posisinya harus tetap di atas bahu atlet atau pelempar.
  2. Ketentuan Lemparan: Suatu lemparan dianggap sah jika lembing menyentuh tanah.
  3. Pertahankan di Lapangan: Atlet atau pelempar dilarang meninggalkan lapangan sebelum lembing menyentuh tanah.
  4. Penggunaan Alat: Dilarang menggunakan alat apa pun yang dapat memengaruhi hasil jarak lemparan, kecuali jika digunakan untuk kondisi darurat seperti cedera pada jari.
  5. Posisi Ujung Lembing dan Batasan Area: Suatu lemparan dianggap melanggar aturan jika ujung lembing berada di luar area sektor yang telah ditentukan, dan jika atlet keluar dari lapangan.
Mematuhi aturan-aturan ini adalah kunci dalam menjaga keselamatan, keadilan, dan integritas dalam perlombaan lempar lembing. Dengan menegakkan standar ini, olahraga ini dapat dinikmati dengan fair dan kompetitif oleh semua peserta.

Peralatan Lempar Lembing

Lembing adalah peralatan kunci dalam olahraga lempar lembing. Bentuknya menyerupai tombak dengan sudut tajam di salah satu ujungnya.

Material pembuatan lembing umumnya bervariasi, meliputi kayu, bambu, atau alumunium. Adapun spesifikasi ukuran lembing berbeda antara pelempar putra dan pelempar putri:

  • Pelempar Putra: Menggunakan lembing dengan panjang berkisar antara 2,60 meter hingga 2,70 meter, dan berat sekitar 800 gram.
  • Pelempar Putri: Memiliki lembing dengan panjang berkisar antara 2,20 meter hingga 2,30 meter, dan berat sekitar 600 gram.

Akhir Kata

Lempar lembing, selain menjadi olahraga yang memukau, juga menuntut dedikasi dan latihan yang intensif.

Dengan memahami aspek-aspek penting seperti pengertian, sejarah, tujuan, cara memegang, teknik dasar, gaya, lapangan, peraturan, dan peralatan lempar lembing, seorang atlet dapat meningkatkan keterampilannya dan meraih prestasi di panggung kompetisi.

Olahraga ini tidak hanya menguji kekuatan fisik, tetapi juga kecerdasan dan keterampilan teknis atlet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *