Lari Gawang: Pengertian, Sejarah, Teknik & Peraturannya

Lari Gawang

OLAHRAGATIMES.COM – Lari gawang, sebuah cabang olahraga yang memadukan kecepatan, kelincahan, dan ketangkasan, telah menjadi sorotan dalam dunia atletik.

Dengan lintasan yang penuh rintangan dan gawang yang harus dilewati, olahraga ini bukan hanya sekadar ujian fisik, tetapi juga menuntut kecekatan otak dalam mengambil keputusan yang tepat.

Artikel ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan cabang olahraga atletik yaitu lari gawang.

Pengertian Lari Gawang

Lari gawang, yang merupakan bagian integral dari cabang olahraga atletik, kerap diadakan dalam berbagai kompetisi di tingkat nasional maupun internasional. Disebut juga sebagai lari halang rintang, jenis lari ini memerlukan atlet atau pelari untuk menghadapi gawang sebagai rintangan menuju garis finish.

Disarankan agar atlet yang mengambil bagian dalam lomba ini memiliki postur tubuh tinggi atau jangkung. Hal ini bertujuan untuk memudahkan melewati gawang-gawang yang dipasang, namun tetap memperhitungkan kemampuan atlet dalam melakukan tolakan ketika menghadapi rintangan gawang.

Sejarah Lari Gawang

Sejarah Lari Gawang

Meskipun asal usul lari gawang tidak dapat dipastikan dengan pasti, keberadaannya diyakini sudah ada sejak zaman dahulu. Keyakinan ini muncul karena kegiatan lari merupakan suatu naluri alami manusia untuk bergerak cepat ketika merasa ada ancaman mendekat.

Inilah yang membawa lari gawang menjadi bagian dari cabang olahraga atletik, yang secara prinsip mengelompokkan olahraga berdasarkan aktivitas sehari-hari manusia seperti berjalan, lari, dan berburu.

Dalam sejarah, perlombaan olahraga atletik pertama kali dicatat pada tahun 776 SM dalam Olimpiade kuno Yunani. Sejak saat itu, cabang atletik terus berkembang pesat. Nama-nama atlet seperti Euralius, Epius, Odysseus, Aias, dan Argonemon bahkan tercatat dalam karya sastra “Iliad.”

Pada era modern, pengaturan olahraga atletik, termasuk lari gawang, secara internasional dilakukan oleh IAAF (International Athletic Amateur Federation), yang didirikan pada tahun 1912. Di Indonesia, regulasi tentang atletik ditangani oleh PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia), yang berdiri pada tahun 1950 di Semarang.

Nomor Lari Gawang

Nomor lari gawang mencakup variasi lintasan dan tinggi gawang. Pada kategori putra, terdapat lari gawang dengan lintasan sepanjang 110 meter, dengan tinggi gawang mencapai 1,067 meter.

Sementara itu, lari gawang pada lintasan 400 meter untuk putra memiliki tinggi gawang sekitar 0,914 meter. Adapun untuk kategori putri, lintasan lari gawang memiliki panjang 100 meter dan 400 meter, dengan tinggi gawang masing-masing sekitar 0,840 meter dan 0,762 meter.

Untuk informasi lebih rinci mengenai berbagai nomor lari gawang, silakan lihat tabel di bawah ini:

“Karena panjang lintasan dan tinggi gawang bervariasi, diperlukan penerapan teknik yang beragam. Oleh karena itu, mari kita kenali berbagai teknik dasar dalam lari gawang yang disajikan di bawah ini.”

Peraturan Lari Gawang

Peraturan Lari Gawang

Peraturan lari gawang diatur oleh PASI, dan diharapkan seorang pelari memahami berbagai peraturan yang berlaku agar dapat menghindari kesalahan.

Berikut adalah beberapa peraturan yang perlu diketahui:

1. Dalam semua perlombaan lari gawang, pelari wajib berlari pada jalur yang telah ditentukan, dimulai dari garis start hingga garis finish.

2. Seorang atlet atau pelari dapat didiskualifikasi jika melakukan beberapa kesalahan, seperti:

  • Menarik kaki di luar bidang horizontal yang berada di atas gawang saat melewati gawang.
  • Melompati gawang di luar lintasan yang ditentukan.
  • Sengaja menjatuhkan gawang menggunakan kaki atau tangan.

3. Jumlah gawang yang harus dilewati oleh pelari adalah 10 buah, baik pada nomor lari 100 meter, 110 meter, maupun 400 meter.

Teknik Dasar Lari Gawang

Teknik Dasar Lari Gawang

Dalam dunia lari gawang, teknik dasar menjadi pembeda utama berdasarkan panjang lintasan. Pertama, pada nomor 100 meter untuk putri dan 110 meter untuk putra, serta kedua, pada lintasan 400 meter untuk keduanya.

Teknik Lari Gawang 100 Meter Putri dan 110 Meter Putra

Berikut beberapa teknik dasar lari gawang pada nomor lari 100 meter puteri dan 110 meter putera:

  1. Start Jongkok: Awali lari gawang dengan start jongkok untuk mendapatkan awalan yang optimal.
  2. Berlari Cepat: Gerakkan tubuh dengan cepat menuju gawang, dengan posisi badan sedikit condong ke depan saat melompat. Pastikan kaki yang di depan tetap lurus.
  3. Posisi Tangan yang Seimbang: Ayunkan tangan yang bersebrangan dengan kaki yang ada di depan ke depan untuk menjaga keseimbangan tubuh.
  4. Tindakan Setelah Melintasi Gawang: Setelah melewati gawang, kaki yang di depan kembali menapak pada lintasan dan mengarah ke depan untuk menuju gawang berikutnya.
  5. Langkah Kaki yang Mengikuti: Langkahkan kaki yang berada di belakang ke depan, menuju gawang berikutnya.
  6. Kecepatan Kontinu: Pertahankan kecepatan seoptimal mungkin saat berlari dari satu gawang ke gawang berikutnya.
  7. Posisi Tubuh dan Pendaratan: Pastikan bahu dan pinggul selalu paralel dengan gawang, dan tubuh mengalami sedikit naik-turun ketika melintasi gawang.
  8. Gerakan di Akhir Pendaratan: Setelah mendarat, luruskan posisi kaki dan angkat kaki belakang tinggi.

Beberapa Fase Pada Teknik Lari Gawang 100 m dan 110 m

Pentingnya pengaturan langkah, tempo, dan panjang langkah menjadi fokus utama dalam menjalankan lari gawang. Komponen-komponen ini memberikan dampak signifikan pada keseluruhan teknik lari, sekaligus menunjukkan hubungan erat dengan teknik sprint.

Sukses dalam lari gawang mengharuskan pelari untuk menjadi seorang sprinter yang handal. Paralelisme antara kedua teknik ini terlihat dalam beberapa aspek, seperti pengaturan lurus-san kaki, tekanan pada pengangkatan lutut, dan gerakan tangan.

Setiap tahap atau fase memerlukan gerakan yang baik pada setiap komponennya untuk mencapai performa optimal.

Fase Start Menuju Gawang Pertama

  • Begitu start dilakukan dan berlari menuju gawang pertama, langkah awal ini melibatkan tolakan yang mengangkat pinggang tinggi, dilakukan dengan jarak yang cukup dari gawang yang akan dilalui.
  • Pastikan lutut dan paha pada kaki yang berada di depan diangkat setinggi mungkin, dan tendangkan tumit ke depan untuk menjaga agar kaki dan lutut tetap lurus saat melintasi gawang.
  • Pada setiap langkah berlari, pastikan lutut kaki tetap diangkat tinggi.

Fase Melewati Gawang

  • Dimulai dengan gerakan kaki yang cepat, lutut diangkat saat mendekati gawang.
  • Semakin tinggi kecepatan lari, lompatan atau tolakan harus dilakukan semakin awal atau lebih jauh dari gawang. Pada saat melompat, gerakkan kaki dan tangan dengan energi.
  • Ketika berada di atas gawang, tubuh diarahkan serendah mungkin dengan posisi badan sedikit condong ke depan, dan lutut sedikit ditekuk.
  • Gunakan lengan sebagai penyeimbang tubuh saat berada di atas gawang, tujuannya agar tubuh dapat dengan cepat kembali ke posisi gerak dorong ke depan setelah mendarat.
  • Kaki yang digunakan untuk menolak ditarik dengan cara memutar kaki ke samping, dalam posisi diangkat tinggi.
  • Setelah kaki yang di depan melewati gawang, dalam posisi tetap lurus, turunkan dengan cepat, kemudian diikuti oleh kaki yang mengikuti.

Fase Pendaratan

  1. Saat akan mendarat, pastikan posisi kaki lurus.
  2. Kaki yang berada di belakang harus tetap diangkat tinggi, dengan tujuan memungkinkan kaki belakang melangkah bebas ke depan.
  3. Atur posisi tubuh condong ke depan dengan cermat untuk menjaga keseimbangan dan kelancaran gerakan.

Fase Lari di Antara Gawang

Teknik berlari dalam lari gawang, mulai dari start menuju gawang pertama dan berlari di antara gawang satu ke gawang lainnya, memiliki variasi yang signifikan.

Perbedaan mendasarnya terletak pada jumlah langkah yang diperlukan untuk mencapai satu gawang.

  • Pelari menggunakan 7 langkah yang dimulai dari garis start menuju gawang pertama. Teknik ini umumnya diterapkan oleh pelari yang memiliki kaki panjang. Pada saat start, kaki yang akan memimpin diletakkan di depan.
  • Pelari menggunakan 8 langkah dari garis start menuju gawang pertama. Teknik yang digunakan adalah ketika start, kaki yang akan memimpin diletakkan di belakang, sementara kaki yang mengikuti diletakkan di depan.
  • Pelari menggunakan 9 langkah, teknik ini umumnya digunakan oleh pemula yang masih belajar dan mengembangkan keterampilan berlari gawang.

Beberapa hal yang harus diperhatikan setelah melewati gawang:

  • Setelah kaki yang berada di depan melewati gawang, segera tumpangkan kakinya ke lintasan dengan secepat mungkin.
  • Saat melintasi gawang, pastikan gerakan tangan dan kaki yang berada di belakang dilakukan dengan kecepatan maksimal.
  • Setelah kaki yang berada di depan menapak ke lintasan, segera lakukan tiga langkah di antara gawang.
  • Pergilah secepat mungkin saat berlari di antara gawang hingga mencapai garis finish.

Fase Akhir

Setelah kaki yang berada di depan berhasil melintasi gawang dan menapak kembali pada lintasan, berikut adalah langkah-langkah selanjutnya:

  • Badan dibungkukkan ke depan. Secara bersamaan dengan langkah tersebut, kaki yang berada di belakang melangkah ke depan.
  • Membusungkan dada dan berlari secepat mungkin menuju garis finish.

Teknik Lari Gawang 400 Meter

Nomor lari gawang 400 meter melibatkan unsur lari sprint 400 meter dan lari gawang 100 atau 110 meter. Oleh karena itu, diharapkan bahwa pelari atau atlet dapat menggunakan kaki dengan fleksibilitas maksimal saat melewati gawang.

Pelari diharapkan dapat melompat dengan efisiensi tanpa mempertimbangkan ketajaman tikungan dan tanpa mengubah pola langkah di antara gawang ketika kelelahan mulai muncul selama perlombaan.

Teknik Dasar Nomor Lari 400 Meter

Teknik dasar lari gawang 400 meter sebenarnya hampir mirip dengan teknik dasar yang diterapkan pada nomor lari gawang 100 meter atau 110 meter. Perbedaannya terletak pada kemudahan melewati gawang yang sedikit lebih rendah, namun tetap memerlukan teknik khusus.

Pertahankan posisi tubuh yang tegak lurus dan minim miring saat melompati gawang. Angkat kaki yang memimpin ke depan hingga sejajar dengan tanah, luruskan ke depan saat melewati gawang, sambil mencapai tangan ke posisi tubuh yang berlawanan dengan kaki yang berada di depan untuk menjaga keseimbangan.

Kaki yang berada di belakang ditekuk pada lutut, kemudian diputar secara horizontal ke depan untuk melewati gawang. Lutut dari kaki belakang diputar ke atas setelah kaki yang berada di depan menapak di lintasan, persiapan untuk langkah berikutnya.

Gerakan Nomor Lari 400 Meter

Sebagai gambaran umum, setiap fase pada lari gawang 400 meter sejatinya mirip dengan lari gawang 100 meter dan 110 meter. Poin penting dalam teknik ini adalah bagaimana pelari mengganti kaki yang berada di depan saat melompati gawang yang terletak di tikungan.

Berbeda dengan nomor lari sebelumnya, dimana gawang ditempatkan hanya pada lintasan yang lurus karena lintasannya yang pendek, pada lari gawang 400 meter, beberapa gawang terletak di tikungan.

Berikut adalah teknik yang optimal untuk lari gawang 400 meter:

  1. Lebih nyaman dan efisien bagi pelari untuk menggunakan kaki kiri saat melompati gawang pada tikungan, terutama jika pelari berada di lintasan dalam yang cukup sempit.
  2. Miringkan tubuh ke sisi dalam kiri saat berlari dapat membantu mengangkat kaki kanan atau kaki yang berada di belakang.
  3. Meskipun panduan menggunakan kaki kanan terasa canggung dan seringkali terpaksa digunakan, terutama saat kelelahan, seperti pada tikungan terakhir, solusinya adalah pastikan langsung berlari menuju gawang. Dengan begitu, kaki yang berada di depan dapat melintasi gawang dengan baik ke arah sisi luar gawang. Hal ini penting untuk menghindari tersangkut, yang dapat menyebabkan diskualifikasi bagi pelari.

Peralatan Lari Gawang

Berikut adalah beberapa peralatan yang perlu disiapkan untuk lari gawang:

  1. Terdapat 80 buah gawang.
  2. Plang gawang dicat dengan warna putih dan hitam, dengan warna hitam memiliki lebar 22,50 cm.
  3. Bendera start atau pistol.
  4. Pita finish.
  5. Alat foto finish (kamera finish).

Manfaat Lari Gawang

  1. Meningkatkan Kecepatan: Latihan dalam lari gawang membantu meningkatkan kecepatan lari secara keseluruhan.
  2. Mengembangkan Keseimbangan: Mengatasi rintangan dengan melompat memperkuat keseimbangan dan koordinasi tubuh.
  3. Menjadi Lebih Fleksibel: Gerakan melintasi gawang memerlukan fleksibilitas, yang dapat meningkatkan kelenturan tubuh.
  4. Tantangan Mental: Menghadapi rintangan dengan cepat mengasah kemampuan pengambilan keputusan dan ketahanan mental.

Akhir Kata

Lari gawang bukan hanya sekadar olahraga lari, tetapi merupakan seni yang membutuhkan keterampilan teknis, strategi yang matang, dan ketahanan mental.

Sebagai atlet, menjalani latihan yang terarah dan berfokus pada pengembangan kemampuan melintasi gawang akan membawa hasil yang memuaskan.

Keindahan gerakan, tantangan mental, dan kedisiplinan dalam latihan menjadikan lari gawang sebagai salah satu cabang olahraga yang memukau dan memberikan pengalaman unik bagi para pelakunya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *